Welcome To My Blog's

Rabu, 28 Februari 2018

Konfigurasi Bridge Pada Mikrotik

Februari 28, 2018 Posted by Meidiana Amelia Putri , 1 comment
A. PENDAHULUAN
Assalamualaikum wr. wb
Pada kesempatann kali ini saya akan sharing mengenai konfigurasi Bridge pada Mikrotik.

B. LATAR BELAKANG
Latar Belakang mempelajari materi konfigurasi Bridge ini adalah sebagai pengetahuan kita mengenai pembagian koneksi internet dengan menjadikan jembatan/ jalur koneksi menjadi satu segmen.

C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan dibuatnya konfigurasi Bridge ini karena , bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang ada di network yang satu bisa memiliki IP Address yang berada dalam 1 subnet yang sama dengan sisi lainnya.

D. ISI
Sebelum kita melakukan konfigurasi bridge untuk komputer server terlebih dahulu pastikan komputer sudah terhubung dengan internet.

1. Masuk pada fitur Bridge --> Bridge --> + (bridge1) --> Apply --> OK

2. Kemudian masih pada fitur Bridge , pilih fitur Ports --> + --> interface (ethernet 1) --> Apply --> OK
Selanjutnya masih pada fitur Ports --> + --> interface (ethernet 2) --> Apply --> OK

Selanjutnya masih pada fitur Ports --> + --> interface (ethernet 3) --> Apply --> 
 OK
 

3. Apabila seluruh konfigurasi sudah dilakukan maka selanjutnya kita menuju ke New Terminal --> Ping 8.8.8.8 (apabila berjalan maka konfigurasi berhasil)
Dapat juga dicoba ping lagi dengan mengisikan ping (ip ether 3 / komputer client) , apabila berjalan berarti kita sudah berhasil juga membuat konfigurasi bridge pada komputer server.

Kemudian ,apabila konfigurasi pada komputer server telah berhasil, selanjutnya mari kita check pada komputer client apakah berhasil atau tidak .

1. Langkah yang dapat kita lakukan untuk membuktikan apakah konfigurasi bridge pada komputer server berhasil atau tidak, yaitu dengan melakukan test ping pada New Terminal --> ping 8.8.8.8 , apabila berjalan berarti berhsil.

2.Langkah selanjutnya dapat juga dibuktikan lagi dengan melakukan test ping google.com 
  

3. Selanjutnya dapat kita buktikan dengan melakukan searching pada browser, apabila tersambung dengan internet berarti konfigurasi kita telah berhasil.


E. PENUTUP
Sekian yang dapat saya sharingkan pada kesempatan kali ini. Terimakasih, semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum wr. wb

F. REFERENSI
Ebook MTCNA 2012 pada portal hotspot BLC Telkom Klaten.

Selasa, 27 Februari 2018

Setting Dasar Pengamanan Mikrotik

Februari 27, 2018 Posted by Meidiana Amelia Putri , No comments
A. PENDAHULUAN
Assalamualaikum wr wb
Pada kesempatan kali ini saya akan sharing mengenai konfigurasi dasar tentang pengamanan mikrotik, selamat membaca.

B. LATAR BELAKANG 
Latar belakang adanya pengetahuan mengenai konfigurasi dasar pengamanan mikrotik adalah sebagai pengetahuan dasar bagi pemula yang baru belajar tentang mikrotik maupun sebagai salah satu ilmu pengamanan mikrotik kita, agar tidak mudah dengan sembarangan digunakan oleh orang lain.

C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuannya yaitu sebagai pengetahuan maupun referensi untuk kita terutama yang baru belajar mengenai Mikrotik, karena ini termasuk suatu pengetahuan dasar bagi pemula, yaitu bagaimana cara mengamankan mikrotik kita, agar tidak mudah untuk digunakan orang lain.

D. ISI
Langkah-langkah berikut ini merupakan cara sederhana untuk mengamankan mikrotik anda.
1. Langkah pertama kita dapat mengganti nama perangkat mikrotik kita supaya, apabila mikortik kita tiba tiba keluar dan kita akan me reconnect kembali, biasanya kan muncul banyak perangkat mikortik, nah langkah berikut ini untuk memudahkan kita mereconnect mikortik kita supaya tidak tertukar dengan mikortik lain.
kita membuka System-->Identity(mengisikan nama mikrotik sesuai dengan keinginan kita)-->Apply-->OK.


2. Langkah kedua yang dapat kita lakukan untuk mengamankan mikrotik kita adalah dengan melalukan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Buka System-->Users-->Klik + --> isikan pada kolom name (sesuai dengan keinginan kita) , isikan kolom group dan pilih yang full(supaya kita dapat tetap bisa mengkonfigurasi pada mikrotik tersebut, karena apabila memilih write kita hanya bisa mengkonfigurasi namun tidak dapat tersimpan sedangkan apabila memilih read ,kita tidak dapat melakukan konfigurasi), kemudian isikan password sesuai dengan keinginan kita dan masukan kembali password yang sama pada kolom confirm password --> Apply -->OK
 

2.Langkah kedua kita menghapus (remove) pada users yang bernama admin dengan cara mengeklik tulisan admin tersebut dan klik tanda - pada bagian atas.

3. Langkah ketiga, selanjutnya masuk pada pilihan IP --> Neighboar --> kemudian klik seluruh ether maupun wlan yang terdapat disitu, dan rubah pengaturannya menjadi disable .

4. Langkah selanjutnya, mari kita buktikan langkah pengamanan kita tadi, dengan cara kita mengeklik pada bagian session yang terdapat dipojok kiri atas winbox kita dan pilih disconnect, maka kita secara otomatis akan keluar dari winbox menuju ke tampilan awal kita akan masuk ke winbox, nah disitu kan terdapat kolom login dan password yang apabila pada awal kita menggunakan winbox biasanya nama loginnya admin dan passwordnya kosong, dan kita klik connet , pasti akan gagal dan biasanya muncul tulisan ERROR seperti pada contoh gambar dibawah ini.

5. Karena tadi kita sudah mengganti system users pada pengaturan untuk pengamanan mikrotik kita, maka sekarang kita hanya dapat masuk ke winbox dengan memasukan login dan passwordnya sesuai dengan yang tadi sudah kita buat, dan bisa dilihat pada winbox anda masing masing pasti tidak muncul mac address ip address dll seperti biasanya itu, nah hal itu dikarenakan tadi kita sudah mendisable ip neighboar namun apabila kita memasukan login dan passwordnya benar selanjutnya kita klik connect pasti akan masuk pada winbox.

E. PENUTUP
Sekian yang dapat saya sharingkan mengenai pengamanan mikrotik. Terimakasih, semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum wr. wb

F. REFERENSI
Ebook MTCNA 2012 pada portal hotspot BLC Telkom Klaten

Senin, 26 Februari 2018

Pembekalan Pendidikan Karakter tentang Kepribadian oleh mbah Suro Dhemit

Februari 26, 2018 Posted by Meidiana Amelia Putri , , No comments

Kepribadian 

adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain

Makna kepribadian menurut pengertian sehari-hari

Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.

Definisi kepribadian menurut psikologi

Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.

Ekstraversi dan Introversi

Di dalam psikologi, terdapat pengelompokkan kepribadian manusia bedasarkan bagaimana manusia memperoleh gairahnya. Pengelompokkan ini pertama kali dicetuskan oleh Carl Jung (1920), dalam bukunya berjudul Psychologische Typen.Secara umum, pribadi yang ekstrover mendapatkan gairah (atau energi) dari interaksi sosial.Ekstrover biasanya memiliki kepribadian yang terbuka dan senang bergaul, serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka. Sementara introver, di sisi lain, dianggap mendapatkan gairah lewat menyendiri.Introver, biasanya cenderung pendiam, suka merenung, dan lebih perduli tentang pemikiran mereka dalam dunia mereka sendiri. Di antarakecenderungan ekstrem introversi dan ekstroversi, terdapat ambiversi yang merupakan kepribadian penengah antara ekstrover dan introver. Meskipun terdapat perbedaan yang kontras antara introver dan ekstrover, Carl Jung menganggap bahwa jarang terdapat manusia yang sepenuhnya ekstrover atau introver.

Struktur Kepribadian

Eysenck berpendapat bahwa kebanyakan ahli-ahli teori kepribadian terlalu banyak mengemukakan variabel-variabel kompleks dan tidak jelas. Pendapat ini dikombinasikan dengan anlisisnya, yaitu dengan analisis faktor yang telah menghasilkan sistem kepribadian yang ditandai oleh adanya sejumlah kecil dimensi-dimensi pokok yang didefinisikan dengan teliti dan jelas.
Kepribadian sebagai organisasi tingkah laku dipandang Eysenck memiliki empat tingkatan hierarki, berturut-turut dari hierarki yang tinggi ke hierarki yang rendah :
  1. Hierarki tertinggi : Tipe/Supertraits, kumpulan dari trait, yang mewadahi kombinasi trait dalam suatu dimensi yang luas.
  2. Hierarki kedua : Trait, kumpulan kecenderungan kegiatan, koleksi respon yang saling berkaitan atau mempunyai persamaan tertentu. Ini adalah disposisi kepribadian yang penting dan permanen.
  3. Hierarki ketiga : Kebiasaan tingkah laku atau berpikir, kumpulan respon spesifik, tingkahlaku/pikiran yang muncul kembali untuk merespon kejadian yang mirip.
  4. Hierarki terendah : Respon spesifik, tingkahlaku yang secara aktual dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.
Jika dilihat dari hubungnnya dengan hierarki di atas, maka dapat disebutkan bahwa antar bagian dari hierarki kepribadian tersebut terjadi interaksi dan saling berpengaruh antar satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh adalah adanya interaksi antara bagian kepribadian yang disebut sebagai specific response dan habitual response. Dimana yang disebut sebagai specific response yakni perilaku atau pikiran individual yang bisa mencirikan sebuah pribadi atau tidak, misal seorang siswa yang menyelesaikan tugas membaca. Sedangkan habitual response dapat dimaknai sebagai respon yang terus berlangsung di bawah kondisi yang sama, misal jika seorang siswa seringkali berusaha sampai suatu tugas selesai dikerjakannya. Habitual response ini dapat berubah-ubah ataupun dapat menetap.
Setelah mengetahui penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk membuat perilaku tertentu atau specific response menjadi sebuah kebiasaan atau habitual response maka perlu adanya pengulangan perilaku tertentu tersebut hingga beberapa kali. Sedangkan jika individu tersebut tidak menginginkan perilaku tertentu itu menjadi sebuah habitual response atau sebuah kebiasaan, maka tidak diperlukan pengulangan perilaku hingga berkali-kali. Dan hubungan serta interaksi juga berlaku pada bagian kepribadian Eysenck yang lain, seperti tipe dan trait.

Ciri-ciri kepribadian

Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.
Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya. Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
  • Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
  • Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
  • Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
  • Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
  • Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
  • Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :

Kepribadian yang sehat

  • Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
  • Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
  • Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
  • Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
  • Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
  • Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
  • Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
  • Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
  • Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
  • Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
  • Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).

    Kepribadian yang tidak sehat

  • Mudah marah (tersinggung)
  • Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
  • Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
  • Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
  • Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
  • Kebiasaan berbohong
  • Hiperaktif
  • Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
  • Senang mengkritik/mencemooh orang lain
  • Sulit tidur
  • Kurang memiliki rasa tanggung jawab
  • Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
  • Kurang memiliki kesadaran untuk menaati ajaran agama
  • Pesimis dalam menghadapi kehidupan
  • Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan

Faktor-faktor penentu kepribadian

  • Faktor keturunan

Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu.Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.
Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak.  Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi.
Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor seperti tinggi badan dan warna rambut.
Para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara terpisah. Ternyata peneliti menemukan kesamaan untuk hampir setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang signifikan di antara anak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis. Penelitian ini juga memberi kesan bahwa lingkungan pengasuhan tidak begitu memengaruhi perkembangan kepribadian atau dengan kata lain, kepribadian dari seorang kembar identik yang dibesarkan di keluarga yang berbeda ternyata lebih mirip dengan pasangan kembarnya dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.
  • Faktor lingkungan

Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami.Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya, orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri mereka melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier.

Sifat-sifat kepribadian

Berbagai penelitian awal mengenai struktur kepribadian berkisar di seputar upaya untuk mengidentifikasikan dan menamai karakteristik permanen yang menjelaskan perilaku individu seseorang. Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Karakteristik-karakteristik tersebut jika ditunjukkan dalam berbagai situasi, disebut sifat-sifat kepribadian. Sifat kepribadian menjadi suatu hal yang mendapat perhatian cukup besar karena para peneliti telah lama meyakini bahwa sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan pengembangan karier.

Cara identifikasi kepribadian

Terdapat sejumlah upaya awal untuk mengidentifikasi sifat-sifat utama yang mengatur perilaku.Seringnya, upaya ini sekadar menghasilkan daftar panjang sifat yang sulit untuk digeneralisasikan dan hanya memberikan sedikit bimbingan praktis bagi para pembuat keputusan organisasional. Dua pengecualian adalah Myers-Briggs Type Indicator dan Model Lima Besar. Selama 20 tahun hingga saat ini, dua pendekatan ini telah menjadi kerangka kerja yang dominan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sifat-sifat seseorang.

Myers-Briggs Type Indicator

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah tes kepribadian menggunakan empat karakteristik dan mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian. Berdasarkan jawaban yang diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke dalam karakteristik ekstraver atau introver, sensitif atau intuitif, pemikir atau perasa, dan memahami atau menilai. Instrumen ini adalah instrumen penilai kepribadian yang paling sering digunakan. MBTI telah dipraktikkan secara luas di perusahaan-perusahaan global seperti Apple Computers, AT&T, Citgroup, GE, 3M Co., dan berbagai rumah sakit, institusi pendidikan, dan angkatan bersenjata AS

Model Lima Besar

Myers-Briggs Type Indicator kurang memiliki bukti pendukung yang valid, tetapi hal tersebut tidak berlaku pada model lima faktor kepribadian -yang biasanya disebut Model Lima Besar. Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah besar penelitian mendukung bahwa lima dimensi dasar saling mendasari dan mencakup sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia. Faktor-faktor lima besar mencakup ekstraversi (extraversion), mudah akur dan bersepakat (agreeableness), sifat berhati-hati (neuroticism), stabilitas emosi (conscientiousness), dan terbuka terhadap hal-hal baru (openness to experience). Lima dimensi ini ada dalam tiap manusia, namun hanya satu dimensi yang mendominasi.

Menilai kepribadian


Sepuluh kartu yang digunakan dalam Rorschach Inkblot test.
Alasan paling penting mengapa manajer perlu mengetahui cara menilai kepribadian adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes kepribadian sangat berguna dalam membuat keputusan perekrutan. Nilai dalam tes kepribadian membantu manajer meramalkan calon terbaik untuk suatu pekerjaan.
Terdapat tiga cara utama untuk menilai kepribadian:
  • Survei mandiri
  • Survei peringkat oleh pengamat
  • Ukuran proyeksi (Rorschach Inkblot test dan Thematic Apperception Test)

Sifat kepribadian utama yang memengaruhi perilaku organisasi

  • Evaluasi inti diri

Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif, dan apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas lingkungan mereka. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua elemen utama: harga diri dan lokus kendali. Harga diri didefinisikan sebagai tingkat menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang manusia.
  • Machiavellianisme

Machiavellianisme adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses. Karakteristik kepribadian Machiavellianisme berasal dari nama Niccolo Machiavelli, penulis pada abad keenam belas yang menulis tentang cara mendapatkan dan menggunakan kekuasaan.
  • Narsisisme

Narsisisme adalah kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri sendiri. Sebuah penelitian mengungkap bahwa ketika individu narsisis berpikir mereka adalah pemimpin yang lebih baik bila dibandingkan dengan rekan-rekan mereka, atasan mereka sebenarnya menilai mereka sebagai pemimpin yang lebih buruk. Individu narsisis seringkali ingin mendapatkan pengakuan dari individu lain dan penguatan atas keunggulan mereka sehingga individu narsisis cenderung memandang rendah dnegan berbicara kasar kepada individu yang mengancam mereka. Individu narsisis juga cenderung egois dan eksploitif, dan acap kali memanfaatkan sikap yang dimiliki individu lain untuk keuntungannya.
  • Pemantauan diri

Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan perilaku dengan faktor-faktor situasional eksternal. Bukti menunjukkan bahwa individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi cenderung lebih memerhatikan perilaku individu lain dan pandai menyesuaikan diri bila dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat pemantauan diri yang rendah.

Kepribadian tipe A


Donald Trump adalah individu berkepribadian tipe A.
Kepribadian tipe A adalah keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain. Dalam kultur Amerika Utara, karakteristik ini cenderung dihargai dan dikaitkan secara positif dengan ambisi dan perolehan barang-barang material yang berhasil. Karakteristik tipe A adalah:
  • selalu bergerak, berjalan, dan makan cepat;
  • merasa tidak sabaran;
  • berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang bersamaan;
  • tidak dapat menikmati waktu luang;
  • terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bisa mereka peroleh.

Kepribadian proaktif

Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi proaktif menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan batasan atau halangan.


 









Minggu, 25 Februari 2018

Konfigurasi Point To Point Over Ethernet pada Mikortik

Februari 25, 2018 Posted by Meidiana Amelia Putri , No comments
 A. PENDAHULUAN
Assalamualaikum wr. wb
Pada kesempatan kali ini saya akan sharing mengenai Konfigurasi PPPOE (Point to Point Over Ethernet) pada Mikrotik.

B. ISI
Karena kita akan melakukan konfigurasi Mikrotik untuk PPPOE ,disini kita membutuhkan dua komputer ,satu sebagai Server dan satu sebagai Client, berikut ini langkah-langkah konfigurasinya. 

1. Konfigurasi PPOE sebagai Server :













2. Konfigurasi PPOE sebagai client :






C. PENUTUP
Sekian yang dapat saya share pada kali ini. Terimakasih ,semoga bermanfaat.

D. REFERENSI
Ebook Mikrotik MTCNA 2012 pada portal hotspot BLC Telkom Klaten.

Sabtu, 24 Februari 2018

Perintah Dasar pada FreeBSD

Februari 24, 2018 Posted by Meidiana Amelia Putri , No comments

FreeBSD command reference

 

A. PENDAHULUAN
Assalamualaikum wr. wb
Pada kesempatan kali ini saya akan sharing mengenai materi FreeBSD terutama perintah-perintah yang biasa digunakan pada FreeBSD

B. ISI

  • ‘cd’ = change directory (pindah ke directory …)
  • ‘ls’ = list (me-list semua directory dan file yang ada disuatu directory)
  • ‘rm’ = remove (menghapus suatu file)
  • ‘mkdir’ = make directory (membuat directory/folder)
  • ‘clear’ = menghapus semua layar dari perintah-perintah yang pernah kita buat
  • ‘ps’ = processing status (melihat proses yang sedang bekerja di mesin)
  • ‘kill’ = menghentikan suatu proses
  • ‘cp’ = copy (untuk mengcopy suatu file)
  • ‘whoami’ = untuk mengetahui sebagai apa kita menjalan mesin tersebut
  • ‘pwd’ = untuk mengetahui kalo kita sedang berada di directory …
  • ‘tar’ = untuk mengekstrak file compress (file nya harus bertipe .tar.gz)
  • ‘compress’ = untuk mengkompress suatu file atau directory
  • ‘whereis’ = untuk mengetahui terletak di directory mana suatu file itu berada
  • ‘mv’ = memindahkan suatu file ke directory lain atau merubah nama suatu file
  • ‘passwd’ = untuk merubah password account yang sedang dipakai
  • ‘ee’ = easy editor (suatu program editor text seperti notepad jika di Windows)

  • C. PENUTUP
    Sekian yang dapat saya sharingkan pada kesempatan kali ini. Terimakasih ,semoga bermanfaat.

    D. REFERENSI
    https://dapotmath.wordpress.com/2007/08/18/perintah-dasar-freebsd/
    Ebook FreeBSD

    Jumat, 23 Februari 2018

    Training FreeBSD

    Februari 23, 2018 Posted by Meidiana Amelia Putri , No comments
    A. PENDAHULUAN
    Assalamualaikum wr.wb
    Pada kesempatan kali ini saya akan sharing mengenai Langkah installasi FreeBSD pada VirtualBox.


    B. ISI
    1.Installasi ISO FreeBSD pada virtualbox




      





    2. Installasi SO FreeBSD pada VirtualBox






























    3. Tampilan pada SO FreeBSD pada Virtualbox



    C. PENUTUP
    Sekian yang dapat saya sharing pada kesempatan kali ini. Terimakasih, semoga bermanfaat.

    D. REFERENSI
    Training FreeBSD bersama Bp. Andy Hidayat
    Ebook installasi FreeBSD